Kamis, 23 Desember 2010

Cara Penyimpanan Bahan Kimia

CARA PENYIMPANAN ZAT KIMIA :

a.    Kelompok zat yang perlu berhati-hati
1.    Semua zat kimia harus berlabel jelas dan kalau robek atau rusak segera diganti. Ada baiknya label tersebut dilapisi dengan selotip untuk melindungi label dari kerusakan.
2.    Zat kimia yang mudah menguap atau terbakar, khususnya cairan organic disimpan ditempat sejuk yang baik ventilasinya dan terhindar dari cahaya langsung.
3.    Zat pengoksidasi jangan berdekatan dengan zat yang mudah teroksidasi (pereduksi) dan ditempatkan ditempat yang sejuk, sebaiknya botol berwarna coklat.
Contoh pengoksidasi :
Hidrogen pereksida, asam sulfat pekat, Asam Nitrat Pekat, Timbel Oksida, Garam Klorat, Kromat Dikromat, Lodot, Brom Kalsium Hipoklorit, Oksigen dalam tabung.
Contoh zat pereduksi :
Karbon, senyawa Karbon seperti Gul, Kapas, Kertas, Tepung dan setiap pelarut organic seperti Alcohol, Sulfit, Klorida, Bromida, Lolida.
4.    Asam pekat seperti H2SO4 pekat, HCL pekat, HNO3 pekat ditempatkan dalam lemari asam dan kalau lemari asam tidak ada ditempatkan ditempat yang jauh dari lalu lintas siswa/guru. Letakkan botol tersebut pada lantai lemari terbawah atau jauh dari papan dan kayu.
5.    Jangan dekatkan asam dengan logam atau zat yang bersifat basa, zat yang berkorosi dan botol amoniak.
6.    Botol berisi zat-zat yang mudah terbakar ditempatkan ditempat yang aman dari cahaya langsung dan penutupnya perlu diperiksa sewaktu-waktu.
7.    Bahan kimia yang mudah terbakar ini ada yang terbakar karena panas api atau cahaya, ada yang karena bersinggungan dengan udara, ada pula yang karena bersinggungan dengan air atau karena tercampur bahan kimia lainnya.
Contoh yang terbakar karena udara adalah Fosfor Putih, Fostin (PH3), Alkali Logam, Boran (BH3), Karbondisulfida (CS2) akan menyala bila kena pipa besi panas atau tabung gelas panas.
Contoh yang dapat terbakar bersinggungan dengan air adalah Kalium, Nitrium Putih. 






b.    Bahan yang Mudah Terbakar
-         Fosfor (P) putih, Fosfin (PH3), Alkil-Logam Basah (BH3) akan terbakar jika kena udara.
-         Cairan organic yang dapat terbakar dengan mudah Karbon Disulfid (CS2), Eter (C2H5), Benzena (CH3), Aseton (CH3 CO CH3), juga Etanol (C2H5OH), Metanol (CH3OH)

BAHAN

Tidak boleh bercampur dengan
K Na
Karbon Tetraklorida, Karbon Dioksida, Air.
Asam Asetat (CH3COOH)
Asam Nitrat, Permanganat, Peroksida, Glikol senyawa.
Mg, Serbuk Al
Karbon Tetraklorida, Alkil Halogenida, Halogen Karbon Dioksida.
Amonium Nitrat (NH4NO3)
Brom (Br2), Klor (Cl2)
Amoniak, gas Petrolium, Hidrogen, Natrium Bensen, garam Amonium, Asam Belerang.
Hidrogen Peroksida (H2O2)
Gas Oksidator, Asam Nitrat berasap
Hidrogen Peroksida (H2S)
Hampir semua logam serta garamnya alkohol, zat organik
Propana (C3H8)
Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Natrium Peroksida (Na2O2)
Bensen (C3H8)
Bensin (C6H6)
Asam Sulfat Pekat (H2SO4) dengan Asam Klorat (KClO3)
Yodium (I2)
Gas Asetilena, Amoniak, Hidrogen
Raksa (Hg)
Gas Asetilena, Amoniak
Asam Nitrat Pekat (HNO3)
Asam Acetat, Hidrogen Sulfidas, gas dan cairan yang mudah terbakar.
Kalium Permanganat (KMnO4)
Asam Sulfat, Glicerol, Glukol
Natrium Peroksida (Na2O2)
Etanol, Metanol, as Asetat pekat, Karbon Disulfida, Gliserol, Etil Asetat
Asam Sulfat pekat (H2SO4)
Kalium Klorat (KClO3), Kalium Perklorat, Klorat, Klorat dan per Klorat dari logam-logam ringan lainnya

Contoh cairan yang mudah terbakar : Eter (C2H5OC2H5), Benzen (C6H6), Aceton (CH3COCH3), Karbondisulfida (CS2), Etanol (C2H5OH), Metanol (CH3OH).

c.      Penyimpanan Bahan Beracun (dibagi 4 kelompok) :
1.     Kelompok gas yang meracuni badan lewat pernafasan baik selaput lendir pernafasan, jaringan paru-paru, selaput lendir mata, rongga mulut, yang tergolong kelompok ini antara lain : Sulfur Dioksida (S2), Amoniak (NH3), Nitrogen-Dioksida (NO2), Nitrogen Tetraoksida (NO4), Klor (Cl2), Fosgen Karbonil Klorida (COCl2), dan asam Florida HF.
2.     Kelompok yang meracuni darah, sistem saraf dan pernafasan antara lain : Karbon Monooksida (Co), Hidrogen Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S)
3.     Kelompok yang mempunyai daya bius : Eter, Kloroform, Bensena, Karbon Tetraklorida, Trikloritilenen, zat-zat lain seperti Arsen, uap raksa, uap brom, uap chlor. 

LABORAT IPA SMP

Laboratorium merupakan salah satu tempat yang baik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar IPA. Di dalam laboratorium anak didik dilatih melakukan eksperimen, mengumpulkan data, mendiskusikan, dan membuat kesimpulan. Dalam kegiatan ini harus ada bimbingan dan pengarahan dari guru. Eksperimen akan berhasil bila diadakan persiapan yang baik. Dalam hal ini guru / pengelola laboratorium memegang peranan yang penting. Pembelian dan penyiapan alat dan bahan secara tepat sangat penting. Ketrampilan dalam pemakaian alat dan bahan, pembuatan berbagai larutan, penempatan secara effisien dan sistematik alat dan bahan sangat diperlukan.
Mengelola laboratorium bukanlah pekerjaan yang mudah, lebih-lebih kalau guru / pengelola laboratorium tidak mempunyai pengetahuan dasar yang cukup untuk tugasnya. Mereka bekerja dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat waktu sekolah dulu. Pengetahuan yang sangat terbatas ini akhirnya dapat mengundang bahaya dan pemborosan yang seharusnya tidak terjadi. Atau jika kedua hal di atas akan dihindari, biasanya laboratorium menjadi kurang berfungsi, alat-alat dan bahan tetap terkunci dalam almari, tidak pernah atau jarang digunakan, takut kalau rusak atau habis. Akhirnya alat-alat itu hanya menjadi barang hiasan saja.
Untuk itu perlu diadakan pelatihan-pelatihan khusus bagi pengelola laboratorium, agar dapat mengelola laboratorium sebaik-baiknya sehingga bukan hanya dapat mencegah pemborosan dan kecelakaan, tetapi juga agar pendidikan IPA di sekolah dilaksanakan sebagaimana mestinya.